🦐 Jelaskan Pemurnian Garam Dapur Yang Masih Kotor
Bahanbaku berupa kristal garam yang masih segar dikontakkan Kristal garam kotor dilarutkan, kemudian berbagai bahan pengikat pengotor (NaOH, NaH, Na 2 CO 3, NaHCO 3 diperlukan untuk proses pengeringan kristal garam saja. Proses pemurnian garam yang mengaplikasikan metode hidroekstraksi adalah proses SALEX (KREBBS Swiss) (Sedivy, 2009).
17 Contoh Dapur Kotor Images. Dapur kotor biasanya terletak di bagian belakang dapur bersih, dengan ditempatkan pintu pemisah diantaranya. Jelaskan cara pemurnian garam dapur yang masih kotor. Pemilik rumah yang senang memasak. Saburai melakukan perlakuan (pembelian, penjualan) persediaan pada tahun tentukan nilai persediaan akhir, harga
Asam+ basa → garam + air. HCl + KOH → KCl + H2O. Garam dapur (NaCl) diperoleh dari air laut yang mengalami penguapan dan kristalisasi. Untuk menjadikannya garam beryodium, harus diproses iodisasi (garam kalium/KI). Sifat-sifat atau ciri-ciri garam: Larut dalam air. Contohnya : KNO3, NH4Cl, Na2SO4. Sukar larut dalam air.
Pemberiangaram dapur serta sabun dapat digunakan untuk proses pelisisan membran inti, sehingga DNA dapat keluar (Rachmat, 2012). Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam isolasi DNA, yaitu preparasi ekstrak sel, pemurnian DNA, dan presipitasi DNA. Membran sel dapat rusak ketika dilakukan penambahan detergen pada saat isolasi DNA.
Contohpemisahan distilasi adalah memisahkan campuran air the, atau memisahkan air kotor dengan zat padat sehingga didapat air murni. Air dan garam juga dapat dipisahkan dengan distilasi dengan cara memanaskan larutan pada suhu 1000 C. Air akan menguap sementara garam tertinggal. Titik didih garam (14670 C) berbeda jauh dengan titik didih air.
Kristalisasiadalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan. Kristalisasi merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat yang larut dalam zat cair, di mana terjadi perubahan fasa suatu zat terlarut dari larutan menjadi padat (kristal). Contoh kristalisasi adalah pemurnian garam. Jadi, jawaban yang tepat adalah B.
Tabel1 Hasil karakterisasi sampel garam dapur kotor Parameter uji Kadar pada garam dapur kotor NaCl 80,1170 % Mg2+ 0,0399 % Ca2+ 2,7812 % Fe3+ Kadar air Tidak terdeteksi 5,2141 % Berdasarkan hasil di atas, dapat diketahui bahwa zat pengotor yang ada dalam garam dapur yang berasal dari air tua dengan kristalisasi biasa (tanpa penambahan zat
5 Salah satu garam yang dapat dimurnikan dengan metode kristalisasi adalah natrium klorida (NaCl) yang merupakan penyusun utama garam dapur. Komponen lain yang bersifat pengotor dapat berasal dari ion-ion Ca2+, Mg2+, Al3+, Fe3+, SO42-, I- dan Br-. Penambahan zat-zat tertentu pada garam NaCl bertujuan untuk meningkatkan daya larutnya
Toiletini biasanya ditambah dengan campuran serbuk gergaji, sabut kelapa, atau lumut tertentu untuk membantu proses aerob, menyerap air, dan mengurangi bau. Proses dekomposisi ini umumnya lebih cepat dari proses dekomposisi secara anaerob yang digunakan pada VHSWLFWDQN. d. Teknologi Pemurnian Air Water Purification.
Lg4C9. Ilustrasi garam kosher. Dok. Shutterstock/Michelle Lee Photography - Garam merupakan salah satu bumbu utama yang memberi cita rasa dalam masakan. Ada 20 jenis garam di dunia, salah satunya garam kosher. Diantara jenis garam tersebut, garam kosher merupakan salah satu bumbu dapur utama yang sehat dan baik untuk tersebut karena garam kosher tidak melalui proses pemurnian, tidak mengandung zat anti penggumpalan atau yodium. Nama garam kosher erat kaitannya dengan tradisi kuliner orang Yahudi, yaitu Khasrut. Baca juga Apa Fungsi Garam pada Proses Pembuatan Es Krim? Salah satu pedoman tradisi agama ini adalah dilarang makan daging yang masih mengandung darah. Oleh karena itu, orang Yahudi harus menemukan cara yang halal untuk menghilangkan darah dari daging. Akhirnya mereka menggunakan sejenis garam berbutir kasar untuk menghilangkan darah dari daging. Garam kosher tidak selalu digunakan untuk tradisi kuliner Yahudi, tetapi bisa juga digunakan untuk hal lainnya. Saat ini garam kosher banyak digunakan dalam berbagai sajian ala barat khususnya Amerika Serikat. Baca juga Cara Membuat Es Krim dengan Garam dan Es Batu, Hasilnya Lembut Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai garam kosher, seperti dikutip dari Seasalt dan Apa itu garam kosher? Dok. Shutterstock/BublikHaus Ilustrasi daging ditaburi garam kosher. Tag 5 Cara Simpan Garam Masala agar Tidak Menggumpal Beda Garam Himalaya dengan Garam Dapur Biasa Resep Tahu Cabe Garam ala Restoran, Bisa Jadi Camilan atau Lauk Apa itu Garam Masala? Bumbu khas India yang Bikin Sedap Masakan Berita Terkait5 Cara Simpan Garam Masala agar Tidak MenggumpalBeda Garam Himalaya dengan Garam Dapur Biasa Resep Tahu Cabe Garam ala Restoran, Bisa Jadi Camilan atau LaukApa itu Garam Masala? Bumbu khas India yang Bikin Sedap Masakan Rekomendasi untuk anda Powered by Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda. Terkini Lainnya
Lihat Foto Sebuah foto menunjukkan proses evaporasi. Proses tersebut adalah salah satu proses pemisahan campuran. - Tahukah kamu mengapa air laut asin? Air laut asin karena di dalamnya mengandung garam. Garam dapuryang digunakan dirumahmu juga berasal dari air laut. Lalu bagaimanakah garam bisa dipisahkan dari air laut? Untuk mengetahuinya, simaklah pembahasan soal pemisahan campuran dibawah ini! Soal dan Pembahasan 1. Perubahan iklim yang tidak merata menyebabkan proses pembuatan garam menjadi terhambat. Pembentukan kristal garam dari air laut membutuhkan sinar Matahari yang cukup. Metode pemisahan campuran garam dari air laut adalah… a. Evaporasib. Distilasic. Filtrasid. Sublimasi Jawaban Evaporasi Garam dapur yang diperoleh dari air laut yang asin diproses secara tradisional dengan cara evaporasi atau penguapan. Air laut dialirkan ke tambak garam berupa kolam-kolam segiempat dengan ketinggian air yang sangat dangkal untuk penguapan evaporation pond. Baca juga Cara Memisahkan Campuran Filtrasi, Distilasi, Kromatografi, Sublimasi Air laut dialirkan ke evaporation pond dengan ketinggian yang dangkal lalu dibiarkan terkena sinar matahari sehingga menguap sedikit demi sedikit. Penguapan ini akan menguapkan air namun akan mengendapkan kandungan garam dari air laut tersebut. Garam hasil penguapan kemudian dikumpulkan untuk dijual dan didistribusikan ke daerah yang jauh dari pantai. Ilustrasi garam. ©2018 JABAR 22 Juli 2020 0930 Reporter Andre Kurniawan - Beruntunglah kita yang hidup di Indonesia, di mana alam negeri ini menyediakan berbagai macam sumber daya yang dibutuhkan. Dengan beberapa proses pengolahan, kita sudah bisa menikmati berbagai produk hasil alam nusantara. Salah satu kekayaan alam yang paling menonjol dari Indonesia adalah kekayaan lautnya. Tidak mengherankan, karena hampir sekitar 70 persen wilayah Indonesia ditutupi oleh hamparan laut yang luas. Dari sebanyak itu, sekitar 97 persennya merupakan air laut yang mengandung garam, dan sisanya adalah air tawar. Dengan alasan inilah, kita bisa berbangga dengan kekayaan laut yang satu produk yang bisa kita dapatkan dari lautan Indonesia yang luas adalah garam. Salah satu bumbu dapur yang wajib ada di rumah ini tentu akan mudah didapatkan jika suatu wilayah memiliki daerah laut yang luas. Untuk menambah wawasan, kita juga perlu tahu bagaimana cara proses pembuatan garam. Seperti yang akan kami sampaikan berikut ini, tentang bagaimana proses pembuatan garam dari laut 2 dari 6 halaman© DCruz 1. Air Laut Kualitas air laut sangat mempengaruhi proses pembuatan garam. Di Indonesia sendiri, tidak semua air pantai bisa kita olah menjadi garam. Tingkat keasaman air laut sangat diperhatikan di sini. Jika di daerah tersebut berdekatan dengan hilir sungai, kemungkinan besar air laut sudah tercampur oleh air tawar. 2. Cuaca Cuaca berangin. semakin kencang angin yang tertiup maka akan mempercepat penguapan air laut. Hal ini juga diimbangi dengan faktor lain, yaitu suhu udara pada daerah tersebut. Jika suhu udara panas dan udara bertiup kencang, maka air akan cepat menguap. Tapi, jika kondisinya dingin, hasil yang didapat tidak akan seperti hasil yang didapat ketika suhu panas. Curah hujan. Faktor ini akan mempengaruhi proses penguapan air laut. Apabila intensitas hujan tinggi, maka akan berdampak pada penurunan tingkat produktivitas pembuatan garam. Panjang kemarau. Lamanya kemarau juga akan berpengaruh pada jangka waktu yang diberikan untuk membuat garam. Jika kemarau terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka produktivitas pembuatan garam akan semakin meningkat. 3 dari 6 halaman Sifat porositas daya serap tanah sangat mempengaruhi dalam proses pembuatan garam, terutama dengan cara tradisional. Apabila kecepatan perembesan air dalam tanah lebih cepat dari proses penguatan, maka garam yang dihasilkan tidak akan terlalu banyak. 4. Kondisi Air Konsentrasi air garam supaya bisa mengkristal antara 25-29° Be. Bila konsentrasi air tua di bawah 25°Be, maka kalsium sulfat akan banyak mengendap. Sedangkan jika konsentrasi air tua lebih dari 29°Be maka magnesium yang akan banyak mengendap. 4 dari 6 halaman Shutterstock Proses pembuatan garam dengan cara tradisional bisa dilakukan dengan peralatan yang sederhana. Kita hanya perlu lahan yang luas untuk proses penguapan dan alat untuk mengalirkan atau menyiramkan air laut ke tempat penguapan yang telah disediakan. 1. Mengalirkan Air Laut ke Tempat yang Luas Tempat yang luas biasanya sepetak tanah yang sudah dipersiapkan khusus, tempat ini digunakan untuk menampung air laut yang akan menguapkan air laut. Air dimasukkan ke dalam tempat ini dengan ditimba menggunakan jerigen atau dengan memanfaatkan pasang surut air laut. Apabila menggunakan cara pasang surut air laut, tanah diposisikan tidak terlalu tinggi dari air laut. Ketika air sedang pasang, penutup dibuka supaya air bisa masuk ke dalam. Apabila air sedang surut, maka penutup air ditutup supaya air laut terjebak di dalamnya. 2. Menjemur di Bawah Terik Matahari Air yang sudah terkumpul pada sepetak tanah, dijemur di bawah terik sinar matahai supaya air laut bisa menguap dan menyisakan butiran-butiran kristal yang akan menjadi garam. 3. Proses Pemanenan Penguapan air laut akan menyisakan garam yang akan kita panen. Petani garam tinggal mengumpulkan dan mengambilnya untuk bisa dipanen dan dijual di pasaran. 5 dari 6 halaman Garam yodium atau iodium, adalaah garam yang mengandung komponen NaCl minimal 94,7%, air laut max 5% dan Kalium lodat K103 sebanyak 30-80 ppm mg/kg, serta senyawa-senyawa lainnya. Pada dasarnya, cara membuat gara beryodium hanya perlu menambahkan zat iodimum KIO3. Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan zat iodium dalam tubuh manusia. Jika tubuh kekurangan zat iodium, akan menyebabkan masalah kesehatan berupa pembesaran pada kelenjar tiroid, atau yang lebih dikenal dengan penyakit gondok. Dalam proses pembuatan garam yodium, harus dilakukan secara kontinyu, dan jangan sampai berhenti. Tujuannya agar zat iodium dan garam bisa bercampur dengan sempurna. Untuk itulah perlu menggunakan tenaga mesin dalam mengerjakannya. 6 dari 6 halaman Peralatan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan garam beryodium yaitu Molen Mesin dengan pengering putar Belt Conveyor Screw Conveyor Sprayer tekanan cukup tinggi Proses Pembuatan Garam Beryodium Ukur dan Timbang garam yang akan di iodisasi Masukan garam yang bak pengadukan di ratakan permukaannya dengan ketebalan 5 Cm. Masukan larutan KI03 ke dalam sprayer yang telah di buat sesuai dengan formula yang di tentukan. Lakukan penyemprotan 1/3 bagian dari kebutuhan, diaduk secara merata sampai Homogen Lakukan uji hasil dengan iodine test, bila belum memenuhi syarat, lanjutkan pengadukan ulang sampai mutu terpenuhi. mdk/ank ThoughtCo / Vin Ganapathy Salah satu aplikasi praktis kimia adalah bahwa ia dapat digunakan untuk membantu memisahkan satu zat dari yang lain. Alasan bahan dapat dipisahkan satu sama lain adalah karena ada beberapa perbedaan di antara mereka, seperti ukuran memisahkan batuan dari pasir, keadaan materi memisahkan air dari es, kelarutan , muatan listrik, atau titik leleh . Siswa sering diminta untuk memisahkan garam dan pasir untuk mempelajari campuran dan untuk mengeksplorasi perbedaan antara bentuk materi yang dapat digunakan untuk memisahkan komponen metode yang digunakan untuk memisahkan garam dan pasir adalah pemisahan fisik memilah-milah atau menggunakan massa jenis untuk mengocok pasir ke atas, melarutkan garam dalam air, atau melelehkan cara termudah untuk memisahkan kedua zat ini adalah dengan melarutkan garam dalam air, menuangkan cairan dari pasir, dan kemudian menguapkan air untuk memulihkan garam. Pemisahan Fisik Garam dan Pasir Karena garam dan pasir adalah benda padat, Anda bisa mendapatkan kaca pembesar dan penjepit dan akhirnya mengambil partikel garam dan pasir. Metode pemisahan fisik lainnya didasarkan pada kerapatan garam dan pasir yang berbeda. Massa jenis garam adalah g / cm³ sedangkan massa jenis pasir adalah g / cm³. Dengan kata lain, pasir sedikit lebih berat dari garam. Jika Anda mengocok sepanci garam dan pasir, pasir pada akhirnya akan naik ke atas. Metode serupa digunakan untuk mendulang emas, karena emas memiliki kepadatan lebih tinggi daripada kebanyakan zat lain dan tenggelam dalam campuran . Memisahkan Garam dan Pasir Menggunakan Kelarutan Salah satu metode pemisahan garam dan pasir didasarkan pada kelarutan. Jika suatu zat larut, itu berarti zat itu larut dalam pelarut. Garam natrium klorida atau NaCl adalah senyawa ionik yang larut dalam air. Pasir kebanyakan silikon dioksida tidak. Tuang campuran garam dan pasir ke dalam air. Anda tidak perlu menambahkan banyak air. Kelarutan adalah sifat yang dipengaruhi oleh suhu, sehingga lebih banyak garam yang larut dalam air panas daripada air dingin. Tidak apa-apa jika garam tidak larut pada saat air hingga garam larut. Jika sampai air mendidih dan masih ada garam padat, Anda bisa menambahkan sedikit air wajan dari api dan biarkan dingin sampai aman untuk air garam ke dalam wadah kumpulkan kembali air garam ke dalam panci air garam hingga air mendidih. Lanjutkan merebusnya sampai airnya habis dan garamnya tersisa. Cara lain untuk memisahkan air asin dan pasir adalah dengan mengaduk pasir / air asin dan menuangkannya melalui penyaring kopi untuk menangkap pasir. Memisahkan Komponen Campuran Menggunakan Titik Leleh Metode lain untuk memisahkan komponen campuran didasarkan pada titik leleh. Titik leleh garam adalah 1474 ° F 801 ° C, sedangkan pasir adalah 3110 ° F 1710 ° C. Garam menjadi cair pada suhu yang lebih rendah daripada pasir. Untuk memisahkan komponen, campuran garam dan pasir dipanaskan di atas 801 ° C, namun di bawah 1710 ° C. Garam yang meleleh mungkin akan keluar, meninggalkan pasir. Biasanya, ini bukan metode pemisahan yang paling praktis karena kedua suhu sangat tinggi. Meskipun garam yang terkumpul akan menjadi murni, sebagian garam cair akan mencemari pasir, seperti mencoba memisahkan pasir dari air dengan menuangkan air. Catatan dan Pertanyaan Perhatikan, Anda bisa membiarkan air menguap dari panci sampai garamnya tersisa. Jika Anda memilih untuk menguapkan air, salah satu cara untuk mempercepat prosesnya adalah dengan menuangkan air garam ke dalam wadah besar dan dangkal. Luas permukaan yang meningkat akan menukar kecepatan di mana uap air bisa memasuki udara. Garam tidak mendidih bersama air. Ini karena titik didih garam jauh lebih tinggi daripada air. Perbedaan antara titik didih dapat digunakan untuk menjernihkan air melalui distilasi . Dalam penyulingan, airnya direbus, tetapi kemudian didinginkan sehingga akan mengembun dari uapnya kembali menjadi air dan bisa ditampung. Air mendidih memisahkannya dari garam dan senyawa lain, seperti gula, tetapi harus dikontrol dengan cermat untuk memisahkannya dari bahan kimia yang memiliki titik didih yang lebih rendah atau serupa. Meskipun teknik ini dapat digunakan untuk memisahkan garam dan air atau gula dan air, teknik ini tidak akan memisahkan garam dan gula dari campuran garam, gula, dan air. Bisakah Anda memikirkan cara untuk memisahkan gula dan garam? Siap untuk sesuatu yang lebih menantang? Cobalah memurnikan garam dari garam batu . Sumber
Garam merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia baik untuk di konsumsi maupun digunakan dalam kegiatan Industri. Salah satu jenis garam yang banyak diketahui adalah garam krosok dan garam industri. Garam krosok atau disebut Crude Solar Salt merupakan garam yang dihasilkan melalui proses kristalisasi air laut dan biasanya digunakan untuk konsumsi Sumada et al., 2016. Sedangkan garam industri merupakan garam yang memiliki kadar NaCl lebih tinggi daripada garam krosok dan dibutuhkan dalam kegiatan industri. Tahun 2014, kebutuhan garam Indonesia mencapai 3,3 juta ton. Kebutuhan garam tersebut meliputi antara lain kebutuhan garam konsumsi ton dan garam industri 2,57 juta ton, sedangkan berdasarkan data, Indonesia mengimpor garam industri pada tahun 2014 sebanyak 2,16 juta ton "Kemenperin Garam Industri Masih Bergantung Impor," Berdasarkan data yang ada, kebutuhan Indonesia tehadap garam Industri jauh lebih besar dibandingkan tingkat produksi garam industri lokal sehingga pemerintah masih menerapkan kebijakan impor. Akan tetapi, kondisi tersebut perlu diperhatikan mengingat Indonesia merupakan negara maritim yang sebagian besar wilayahnya berupa lautan sehingga memiliki potensi besar untuk menghasilkan garam. Beberapa garam krosok yang dihasilkan mempunyai kualitas yang berbeda-beda hal ini dapat dipengaruhi oleh kualitas air laut sebagai bahan baku, fasilitas produksi yang tersedia dan penanganan pasca panen. Empat contoh garam krosok yang diperoleh dari berbagai sentra garam di Jawa Timur mempunyai kadar natrium klorida yang berbeda-beda yaitu ; ; dan 88,34 % dry base, sisanya adalah bahan pengotor seperti ion magnesium Mg, kalsium Ca, sulfat SO4 dan lainnya. Garam krosok yang dihasilkan memiliki kualitas rendah karena kandungan natrium klorida NaCl hanya berkisar antara 80-90 %, kualitas ini masih berada dibawah dari Standar Nasional Indonesia SNI yaitu kadar NaCl minimal 94,7 % untuk garam konsumsi dan diatas 98 % untuk garam industri Sumada et al., 2016. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Pemurnian Garam Krosok Menjadi Garam IndustriFitrin NalahDepartemen Kimia FIA merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesiabaik untuk di konsumsi maupun digunakan dalam kegiatan Industri. Salahsatu jenis garam yang banyak diketahui adalah garam krosok dan garamindustri. Garam krosok atau disebut Crude Solar Salt merupakan garamyang dihasilkan melalui proses kristalisasi air laut dan biasanya digunakanuntuk konsumsi Sumada et al., 2016. Sedangkan garam industrimerupakan garam yang memiliki kadar NaCl lebih tinggi daripada garamkrosok dan dibutuhkan dalam kegiatan industri. Tahun 2014, kebutuhan garam Indonesia mencapai 3,3 juta garam tersebut meliputi antara lain kebutuhan garam ton dan garam industri 2,57 juta ton, sedangkan berdasarkan data,Indonesia mengimpor garam industri pada tahun 2014 sebanyak 2,16 jutaton “Kemenperin Garam Industri Masih Bergantung Impor,” data yang ada, kebutuhan Indonesia tehadap garamIndustri jauh lebih besar dibandingkan tingkat produksi garam industri lokalsehingga pemerintah masih menerapkan kebijakan impor. Akan tetapi,kondisi tersebut perlu diperhatikan mengingat Indonesia merupakan negaramaritim yang sebagian besar wilayahnya berupa lautan sehingga memilikipotensi besar untuk menghasilkan garam. Beberapa garam krosok yang dihasilkan mempunyai kualitas yangberbeda-beda hal ini dapat dipengaruhi oleh kualitas air laut sebagai bahanbaku, fasilitas produksi yang tersedia dan penanganan pasca panen. Empatcontoh garam krosok yang diperoleh dari berbagai sentra garam di JawaTimur mempunyai kadar natrium klorida yang berbeda-beda yaitu ; ; dan 88,34 % dry base, sisanya adalah bahanpengotor seperti ion magnesium Mg, kalsium Ca, sulfat SO4 danlainnya. Garam krosok yang dihasilkan memiliki kualitas rendah karenakandungan natrium klorida NaCl hanya berkisar antara 80-90 %, kualitasini masih berada dibawah dari Standar Nasional Indonesia SNI yaitu kadarNaCl minimal 94,7 % untuk garam konsumsi dan diatas 98 % untuk garamindustri Sumada et al., 2016.Menurut penelitian Setyopratomo 2013 tentang Studi Eksperimentaltentang Pemurnian Garam NaCl dengan Rekritalisasi, data hasil pemurniangaram NaCl krosok menjadi garam industri sebagai berikut Untuk menghasilkan garam industri dari garam krosok, dilakukanproses pencucian dan evaporasi. Proses pencucian dengan larutan garammendekati jenuh 300 gram/liter air yang bertujuan untuk menghilangkankandungan bahan pengotor tidak terlarut seperti tanah, debu dan pasir,serta bahan pengotor terlarut seperti ion magnesium Mg, kalsium Ca,sulfat SO4 dan kalium K. Proses evaporasi merupakan salah satu metodeuntuk memurnikan suatu bahan padat dari pengotornya melalui prosespelarutan dan kristalisasi Sumada et al., 2016. Kristalisasi dari larutandikategorikan sebagai salah satu proses pemisahan yang esien. Secaraumum, tujuan dari proses kristalisasi adalah menghasilkan produk kristaldengan kualitas seperti yang diharapkan. Dengan rekristalisasi kandunganpengotor dapat diturunkan lagi sampai harga yang cukup kecil sehinggadidapatkan garam dengan kandungan NaCl mencapai 99,01 %Setyopratomo et al., 2003.Proses evaporasi ini didasarkan atas kelarutan bahan dalam suatupelarut dimana kelarutan bahan tersebut akan naik akibat naiknya suhutemperatur dan sebaliknya kelarutan akan turun pada suhu rendah,sedangkan bahan pengotor memiliki sifat yang berbeda dimana kelarutanbahan pengotor akan rendah pada suhu tinggi dan sebaliknya kelarutanakan tinggi pada suhu rendah. Pada pembentukan kristal, satu molekulkristal mempunyai anitas yang tinggi terhadap molekul kristal yang lainnyasehingga dapat membentuk kristal yang besar. Bahan pengotor mempunyaibentuk dan ukuran yang berbeda dengan kristal sehingga tidak menjadisatu kesatuan didalam kristal atau berada diluar kristal yang mengakibatkankemurnian kristal dapat tercapai dengan kata lain proses evaporasi ini dapatmenghasilkan produk kristal yang murni tanpa bahan pengotor. Sumada etal., 2016Daftar PustakaKemenperin Garam Industri Masih Bergantung Impor [WWW Document], URL accessed Setyopratomo, P., Siswanto, W., Ilham, 2003. Studi Eksperimental Pemurnian Garam NaCl Dengan Cara Rekristalisasi 11, K., Dewati, R., Suprihatin, S., 2016. Garam Industri Berbahan Baku Garam Krosok Dengan Metode Pencucian Dan Evaporasi. Tek. Kim. 11. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
jelaskan pemurnian garam dapur yang masih kotor